Anak Mona Ratuliu, Mima Shafa Coba Bunuh Diri Setelah Alami Depresi 7 Tahun

Davina Syafa Felisa atau Mima Shafa, anak pertama dari pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco mengaku memiliki masalah kesehatan mental hingga nyaris melakukan percobaan bunuh diri.

Gadis berusia 19 tahun ini mengalami depresi selama tujuh tahun terakhir.

Mima mengunggah video yang berisi cuplikan foto-foto saat dirinya berada di titik terendah.

Di awal video, Mima memberikan peringatan kalau video tersebut mengandung konten percobaan bunuh diri dan depresi.

Pada beberapa foto, Mima menangis dan mengaku ingin kembali merasakan kebahagiaan.

Ia mengaku lelah karena memiliki masalah kesehatan mental.

Mima sampai dilarikan ke rumah sakit dan menunjukkan perban pada pergelangann tangannya.

Mima mulai menceritakan kalau sebenarnya ia telah mengenal tentang kesehatan mental sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama beberapa tahun lalu.

“Waktu SMP, aku tertarik untuk belajar lebih banyak tentang kesehatan mental karena kesadaran yang aku rasain dengan diriku sendiri.

Setelah itu, aku jadi interested untuk mengadvokasi tentang kesadaran kesehatan mental dan bukan itu aja, tapi juga gimana supaya orang-orang yang gak teredukasi tentang kesehatan mental bisa belajar dan mengurangi stigmanya,” tulis Mima di Instagram pada Rabu, 31 Juli 2022.

Namun, perjalanan hidupnya membuat Mima tak dapat menghindari masalah kesehatan mental.

Mima mengaku mulai merasakan depresi ketika memasuki usia remaja hingga kini telah menjadi mahasiswi jurusan psikologi.

Memiliki banyak privilege juga tidak membuat Mima bahagia.

“Aku tetap mengalami naik turun.

Selama 7 tahun aku selalu bertanya-tanya, ‘apa yang salah sih sama aku?’ di depan semua orang, aku mungkin terlihat seperti seseorang yang tau semua jawabannya, bukan cuman dari belajar advokasi MHA dan juga sebagai mahasiswi psikologi, tapi juga banyak privilege yang aku punya.

Tapi kenyataannya, aku masih menderita dan kesusahan.

Dan itu manusiawi,” tulis Mima.

Hingga bulan lalu, Mima berada di titik puncak untuk mengakhiri hidup.

Mima berhasil bertahan dan kejadian tersebut membuatnya semakin mengenal dirinya sendiri.

“Juli 2022 adalah waktu yang penting untuk aku selama 19 tahun hidup.

I survived.

Aku gak akan bisa lebih megenali diri sendiri kalau aku gak survive,” tulisnya.

Selama berada di rumah sakit, Mima dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman yang menyayanginya.

Termasuk kedua orang tuanya, Mona Ratuliu dan Indra Brasco.

Dalam video tersebut, Mona terlihat menangis sambil memeluk Mima.

“Di waktu yang tepat, aku cerita ke kalian.

Sebelum bulan ini berakhir, aku mau bilang terima kasih ke semua orang yang udah mendukung dan sayang sama aku.

Bunda dan yanda, teman-teman, terutama diri ku sendiri,” tulisnya.

Mima Shafa berharap ceritanya ini bisa dijadikan pelajaran untuk orang-orang yang mungkin merasakan hal serupa dengannya.

“Jika kalian membaca ini, pasti akan ada jawaban dari semua pertanyaan yang kamu punya.

Kuncinya adalah bertahan.

Pelan-pelan cerita dan kasih tau orang-orang yang kamu percaya tentang situasi mu.

Jangan takut untuk bicara dan cari bantuan.

You always matters,” tulisnya.

Jangan remehkan depresi.

Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580 Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *