4 Langkah Mengajarkan Integritas dari Usia Dini

4 Langkah Mengajarkan Integritas dari Usia Dini

Arti integritas adalah salah satu nilai moral yang penting dan perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini. Nilai dari integritas mencakup kejujuran, ketulusan, tanggungjawab, disiplin, kerja keras, dan mampu berpegang teguh pada nilai-nilai etika tanpa terkecuali. Kenapa harus menanamkan sejak usia dini? Karena pembentukan karakter seseorang dimulai dari masa kanak-kanak, seperti apa anak akan tumbuh dewasa nanti, ialah sesuai dengan apa yang ia lihat dan diajarkan dari kecil.

Masing-masing individu memiliki nilai-nilai yang terikat dalam dirinya, di mana masing-masing memiliki kesadaran atas benar dan salah. Seorang anak usia 5 hingga 6 tahun sudah mulai mengerti tindakan yang dilakukan benar ataupun salah, jika sejak dini ia diajarkan nilai-nilai moral dan kebaikan. Menanamkan nilai integritas pada anak merupakan langkah awal yang krusial dalam pembentukan karakter yang kuat dan bertanggungjawab di masa depan. Dari mana anak akan pertama kali mempelajari nilai-nilai integritas tersebut? Jawabannya adalah dari rumah dan orangtua. Tugas orangtua adalah menunjukkan kepada anak-anak hal-hal yang memiliki nilai penting dalam kehidupan. Seiring bertumbuh dan bertambahnya usia, anak-anak akan memiliki nilai-nilainya sendiri, namun tentu apa yang telah diajarkan oleh orang tua merupakan pengaruh yang lebih besar, dibandingkan dengan pengaruh yang anak dapatkan dari sumber lain.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengajarkan anak nilai integritas :

1. Teladan dari Orangtua

Orangtua yang merupakan guru pertama seorang anak memiliki peran sentral dan penting dalam membentuk karakter anak. Anak akan mencontoh dan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Bagaimana anak seorang anak akan bersikap tergantung apa yang ia ajarkan dan lihat di rumah. Maka dari itu, penting bagi orang untuk menjadi teladan yang baik dalam hal integritas. Tunjukkan pada anak bagaimana mestinya berperilaku jujur, tanggung jawab, dan konsisten dalam setiap tindakan. Walaupun terkadang demi kebaikan, namun jangan dorong anak untuk berbohong atau menghindari tanggung jawab. Karena dengan begitu dapat merusak nilai integritas anak.

2. Memberikan Pengertian akan Pentingnya Integritas

Anak harus mengetahui tentang pentingnya nilai integritas dan bagaimana integritas dapat membantu mereka dalam berbagai situasi. Anak juga harus tahu resiko jika anak tidak memiliki nilai integritas, dan seperti apa dampaknya nanti. Misalnya, anak yang tidak jujur akan dijauhi orang sekitar dan tidak akan dipercaya. Kemudian jelaskan bahwa dengan menjadi anak yang jujur, tanggung jawab, disiplin, dan konsisten maka akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan akan dipercaya oleh orangtua, guru, dan teman-teman. 

3. Mendengar Pendapat Anak

Walaupun anak masih kecil sebagai orangtua harus tetap mendengarkan pendapat anak, tidak harus terus-terusan menuntut anak untuk patuh dan hanya mendengarkan pendapat orangtua. Dengan mendorong anak untuk melakukan komunikasi secara terbuka, maka anak akan lebih terbuka dan jujur. Ajak anak untuk cerita tentang perasaannya, pengalaman, dan tantangan apa saja yang dihadapi anak. Bertanya dan meminta persetujuan anak ketika mengambil suatu keputusan untuk anak. Dengan berbicara yang tidak memojokkan anak dan menciptakan komunikasi dua arah yang nyaman, maka anak akan terbuka untuk berbicara jujur atau mengungkapkan kesalahannya.

4. Mengajarkan Anak Menghadapi Resiko

Anak juga perlu tahu ada konsekuensi dalam setiap tindakan yang dilakukan. Jika mereka berbohong dan tidak jujur maka ada juga konsekuensi yang mereka dapatkan dari tindakan tersebut, seperti munculnya ketidakpercayaan orang lain terhadap dirinya dan juga dapat merusak hubungan dengan orang lain. Atau anak yang tidak disiplin, maka setiap pekerjaan yang dikerjakan tidak akan selesai dengan tepat waktu dan sesuai. Sehingga kedepannya anak akan berpikir terlebih dahulu dalam melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai integritas.

Anak-anak akan tumbuh dewasa dan harus bertanggung jawab dengan apa yang ia kerjakan kedepannya. Anak harus bisa menjadi seseorang yang dapat memimpin dirinya sendiri untuk hidup lebih baik. Sehingga anak perlu nilai-nilai integritas dalam hidup. Jika dewasa nanti anak menjadi pemimpin, ia akan menjadi pemimpin yang dicintai rakyatnya. Karena selalu mengedepankan nilai-nilai kebaikan daripada berbuat curang yang hanya menguntungkan dirinya sendiri. Seperti banyak yang didapatkan saat ini masih banyak pemimpin yang melakukan korupsi demi kepentingannya pribadi. Ajarkan anak sedini mungkin nilai integritas dan prinsip anti korupsi. Anda bisa kunjungi website https://aclc.kpk.go.id/, untuk mendapatkan cerita anak terkait sikap integritas dan antikorupsi yang bisa diajarkan pada anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *